Well, akhirnya gw
menulis hal ini juga. Terkadang gw bingung sama pemikiran orang yang sering
bilang, eh Anime apaan sih? Anime itu kartunkan? Ih parah lo, udah gede suka
anime. Anime itu kartun kayak bocah aja lo suka itu. Helloo........, tolong deh
sebelum beropini begitu, lebih baik kalian pahami apa itu anime. Sehingga
kalian yang ga tau anime sama sekali, atau cuma tau anime cuma sekedarnya aja
berpikir ulang kalo orang yang menyukai anime itu seorang bocah.
Well, bagi yang ga ngerti anime dan selalu bilang hal seperti itu, gw perkenalin nih yang namanya anime:
Anime yaitu animasi buatan Jepang.
Karakteristik anime
sendiri yaitu :( http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/12/28/perbedaan-anime-dan-cartoon-623505.html )
Dari Segi Grafis :
- · Pembuatan Mata karakter yang detail, menampilkan karakter anime lebih spesifik.
- · Penggarisan Line Art cukup rumit, karena membutuhkan tebal tipisnya suatu garis.
- · Lebih memainkan banyak gradasi warna.
- · Pengambilan perspektif angle disetiap Scene-nya.
- · Desain Karakter yang proposi dengan ukuran tubuh manusia.
- · Penggambaran tokoh fisik yang non-realistik dan dibuat sangat mirip dengan manusia asli.
. Dari Segi Alur Cerita :
- · Alur cerita yang rumit membuat para penonton anime harus memakai logika mereka agar penonton tahu Point of View yang disampaikan.
- · Bisa melakukan beberapa Flash back, yang menimbulkan hubungan cerita antara masa lalu dan masa depan.
Beberapa Genre anime yang
ditawarkan, seperti
- · Shounen (untuk Remaja laki-laki, biasanya bersifat Fantasy dan Action),
- · Shoujo (Untuk remaja perempuan, biasanya karakter laki-lakinya memiliki wajah yang elegan dan anggun)
- · Kodomo, (Animasi untuk kalangan anak kecil, seperti Makibau, Kobo-chan)
- · Seinen, (untuk remaja laki-laki diatas 18 tahun, mempunyai alur cerita yang rumit)
Soundtrack Opening-Closing Song :
- · Distributor Anime memilih penyanyi atau band jepang untuk mengisi sountrack dari anime tertentu
- · Terjemahan dan lirik lagu Soundtrack disamakan dengan alur kejadian cerita yang sedang terjadi di anime tersebut
Sebetulnya masih banyak lagi perbedaan antara Anime dan kartun
Sedangkan Kartun(Cartoon), adalah animasi
yang berkembang di amerika yang bergaya gambar khayal dan utamanya menggunakan
karakter binatang yang dibuat menyerupai manusia (contoh: kayak sweeper dan
Boots di Dora the Exploler, Mickey mouse dan Goofy dari Mickey mouse, etc),
tujuan utama dibuatnya kartun biasanya untuk menghibur dan ditunjukan untuk anak-anak,
karena jalan ceritanya yang santai dan menghibur,dan biasanya menceritakan
tentang kejadian sehari- hari karakter.
Dari Segi Grafis :
- · Sebagian besar karakter kartun tidak mengandalkan proporsi tubuh manusia.
- · Aura Karakternya pun bisa dibilang ringan
- · Tidak mengandalkan tebal tipis dan ketelitian dari Line Art karakter tersebut.
- · Gradasi warna yang digunakan sebagian kecil digunakan.
Dari Segi Cerita :
- Kartun lebih bersifat ringan, lebih banyak menghibur, hanya butuh penalaran biasa
- Lebih mengarah One-Shot (cerita 1 Scene selesai)
Soundtrack Opening-Closing Song :
- · Menggunakan komposisi music bebas, dan tak perlu menyewa Band/penyanyi terkenal.
- · Lebih memainkan efek suara komputer
Jadi, intinya anime
itu bukan kartun, meski awalnya berasal dari kartun karena anime memiliki ciri
khas budaya Jepang tersendiri baik dalam segi penggambaran sama segi
penceritaan.
Anime sendiri memiliki rating usia tertentu untuk menontonnya, karena di dalam anime ada yang dikhususkan bahwa ada anime yang untuk tidak diperkenankan anak-anak dibawah umur untuk melihatnya sama seperti film asing seperti film Hollywood yang memiliki rating tertentu. Rating tersebut membantu penonton anime untuk mengetahui jenis anime tersebut, apakah anime tersebut diperutukkan untuk anak-anak, anak remaja, atau orang dewasa.
General Audiences (Semua Umur)
Pada anime dengan rating G, tema, bahasa, dan
percakapan yang digunakan berada dalam batas sopan atau masih dapat
ditolerir. Selain itu, penggambaran kekerasan hampir tidak ada atau
sangat minimal. Dan juga, sama sekali tidak dijumpai adegan yang
mengandung unsur-unsur kekerasan dan yang lainnya.
PG - Parental Guidance Suggested (Bimbingan Orang Tua)
Sebagian
dari isi anime mungkin tidak cocok untuk anak-anak. Sebuah anime dengan
rating PG harus diselidiki terlebih dahulu oleh orang tua sebelum film
tersebut ditonton oleh anak-anak. Di sini peran orang tua begitu
penting dalam mendampingi anak-anaknya dalam menonton film ini. Oleh
karena itu, ketika anak-anak menonton anime dengan rating ini, orang tua
hendaknya turut mendampingi dan membimbing anak-anaknya.
PG-13 - Parents Strongly Cautioned (Peringatan Keras bagi Orang Tua)
Sebagian
dari isi anime mungkin tidak cocok untuk anak berusia di bawah 13
tahun. Jika sebuah anime diberi rating dengan PG-13, maka sebaiknya
orang tua dengan tegas melarang anaknya yang berusia di bawah umur 13
tahun untuk menonton film dengan rating ini. Pada anime dengan rating
PG-13, biasanya terdapat percakapan dengan menggunakan kata-kata kasar,
kemungkinan penggambaran kekerasan, namun umumnya tidak realistis dan
ekstrim atau kekerasan persisten. Alasan-alasan
tersebut membuat anime dengan rating ini menjadi tidak pantas untuk
dipertontonkan pada anak-anak di bawah usia 13 tahun.
R - Restricted (Terbatas)
Anak
di bawah usia 17 tahun harus ditemani orang tua atau orang dewasa
sebagai pengawal. Pada film dengan rating R, biasanya mencakup tema-tema
orang dewasa, aktivitas orang dewasa, bahasa yang kasar dan keras.
Selain itu, terdapat penggambaran kekerasan yang kuat atau
berkelanjutan. Alasan di atas membuat orangtua harus menaruh
perhatian yang sangat serius. Anak di bawah 17 tahun sama sekali tidak
diizinkan untuk menontoni film dengan rating R tanpa ditemani oleh
orang tua atau orang yang lebih dewasa.
NC-17 - No One 17 and Under Admitted (Dewasa 17 Tahun ke atas)
Film
dengan rating NC-17 tidak boleh ditonton oleh anak-anak di bawah usia
17 tahun. Rating NC-17 sendiri tidak berarti bahwa film tersebut
merupakan film porno, dan tidak dapat dianggap sebagai penilaian
negatif dalam arti apapun. Peringkat tersebut hanya sinyal bahwa isi
dari film tersebut hanya cocok untuk penonton dewasa. Film berating
NC-17 dapat didasarkan pada adegan kekerasan, seks, perilaku brutal,
penyalahgunaan obat-obatan atau elemen lain yang dipertimbangkan
terlalu keras dan melewati batas untuk dilihat oleh anak-anak.
Jadi terlihat jelaskan, bahwa anime itu bukan hanya dikonsumsi oleh anak-anak. Jadi bagi kalian yang berpikir bahwa yang nonton anime itu adalah bocah, itu hanyalah sebuah opini yang salah besar.
Well, gw sendiri sebagai penyuka anime lebih menyukai anime yang biasa-biasa aja, maksudnya ya gw lebih suka anime yang tidak berbau dewasa 17 tahun ke atas (NC-17), gw lebih suka genre yang lainnya.
Ambil lah, salah satu contoh Anime Naruto, ratingnya PG 13+, banyak tentang pertarungan, ada kekerasan, ada kata-kata kasar juga kan. Apa anak-anak di bawah umur 13 pantas untuk melihat? Nah, jadi pikirkan lagi kalo perkataan bahwa anime itu tontonan bocah itu salah.
Oke sekian dulu ya, cape gw cuap-cuap nya #halah.
Sumber:
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/12/28/perbedaan-anime-dan-cartoon-623505.html
http://www.cyserrex.com/2012/03/arti-arti-rating-pada-film-seperti-g-pg.html#.UzFlUM5gGKE