Apa yang anda pikirkan tentang saya

Selasa, 25 Maret 2014

Salahkah Menyukai Anime?



Well, akhirnya gw menulis hal ini juga. Terkadang gw bingung sama pemikiran orang yang sering bilang, eh Anime apaan sih? Anime itu kartunkan? Ih parah lo, udah gede suka anime. Anime itu kartun kayak bocah aja lo suka itu. Helloo........, tolong deh sebelum beropini begitu, lebih baik kalian pahami apa itu anime. Sehingga kalian yang ga tau anime sama sekali, atau cuma tau anime cuma sekedarnya aja berpikir ulang kalo orang yang menyukai anime itu seorang bocah.

Well, bagi yang ga ngerti anime dan selalu bilang hal seperti itu, gw perkenalin nih yang namanya anime:

Anime yaitu animasi buatan Jepang. 


Dari Segi Grafis :
  • · Pembuatan Mata karakter yang detail, menampilkan karakter anime lebih spesifik.

  • · Penggarisan Line Art cukup rumit, karena membutuhkan tebal tipisnya suatu garis.

  • · Lebih memainkan banyak gradasi warna.

  • · Pengambilan perspektif angle disetiap Scene-nya.

  • · Desain Karakter yang proposi dengan ukuran tubuh manusia.

  • · Penggambaran tokoh fisik yang non-realistik dan dibuat sangat mirip dengan manusia asli.

Dari Segi Alur Cerita :
  • · Alur cerita yang rumit membuat para penonton anime harus memakai logika mereka agar penonton tahu Point of View yang disampaikan.

  • · Bisa melakukan beberapa Flash back, yang menimbulkan hubungan cerita antara masa lalu dan masa depan.

Beberapa Genre anime yang ditawarkan, seperti
  • · Shounen (untuk Remaja laki-laki, biasanya bersifat Fantasy dan Action),

  • · Shoujo (Untuk remaja perempuan, biasanya karakter laki-lakinya memiliki wajah yang elegan dan anggun)

  • · Kodomo, (Animasi untuk kalangan anak kecil, seperti Makibau, Kobo-chan)

  • · Seinen, (untuk remaja laki-laki diatas 18 tahun, mempunyai alur cerita yang rumit)

Soundtrack Opening-Closing Song :
  • · Distributor Anime memilih penyanyi atau band jepang untuk mengisi sountrack dari anime tertentu

  • · Terjemahan dan lirik lagu Soundtrack disamakan dengan alur kejadian cerita yang sedang terjadi di anime tersebut

Sebetulnya masih banyak lagi perbedaan antara Anime dan kartun
Sedangkan Kartun(Cartoon), adalah animasi yang berkembang di amerika yang bergaya gambar khayal dan utamanya menggunakan karakter binatang yang dibuat menyerupai manusia (contoh: kayak sweeper dan Boots di Dora the Exploler, Mickey mouse dan Goofy dari Mickey mouse, etc), tujuan utama dibuatnya kartun biasanya untuk menghibur dan ditunjukan untuk anak-anak, karena jalan ceritanya yang santai dan menghibur,dan biasanya menceritakan tentang kejadian sehari- hari karakter.
Dari Segi Grafis :
  • · Sebagian besar karakter kartun tidak mengandalkan proporsi tubuh manusia.

  • · Aura Karakternya pun bisa dibilang ringan

  • · Tidak mengandalkan tebal tipis dan ketelitian dari Line Art karakter tersebut.

  • · Gradasi warna yang digunakan sebagian kecil digunakan.

Dari Segi Cerita :
  • Kartun lebih bersifat ringan, lebih banyak menghibur, hanya butuh penalaran biasa

  • Lebih mengarah One-Shot (cerita 1 Scene selesai)

Soundtrack Opening-Closing Song :
  • · Menggunakan komposisi music bebas, dan tak perlu menyewa Band/penyanyi terkenal.

  • · Lebih memainkan efek suara komputer
Jadi, intinya anime itu bukan kartun, meski awalnya berasal dari kartun karena anime memiliki ciri khas budaya Jepang tersendiri baik dalam segi penggambaran sama segi penceritaan.


Anime sendiri memiliki rating usia tertentu untuk menontonnya, karena di dalam anime ada yang dikhususkan bahwa ada anime yang untuk tidak diperkenankan anak-anak dibawah umur untuk melihatnya sama seperti film asing seperti film Hollywood yang memiliki rating tertentu. Rating tersebut membantu penonton anime untuk mengetahui jenis anime tersebut, apakah anime tersebut diperutukkan untuk anak-anak, anak remaja, atau orang dewasa.

General Audiences (Semua Umur)


Pada anime dengan rating G, tema, bahasa, dan percakapan yang digunakan berada dalam batas sopan atau masih dapat ditolerir. Selain itu, penggambaran kekerasan hampir tidak ada atau sangat minimal. Dan juga, sama sekali tidak dijumpai adegan yang mengandung unsur-unsur kekerasan dan yang lainnya.

PG - Parental Guidance Suggested (Bimbingan Orang Tua)


Sebagian dari isi anime mungkin tidak cocok untuk anak-anak. Sebuah anime dengan rating PG harus diselidiki terlebih dahulu oleh orang tua sebelum film tersebut ditonton oleh anak-anak. Di sini peran orang tua begitu penting dalam mendampingi anak-anaknya dalam menonton film ini. Oleh karena itu, ketika anak-anak menonton anime dengan rating ini, orang tua hendaknya turut mendampingi dan membimbing anak-anaknya.

PG-13 - Parents Strongly Cautioned (Peringatan Keras bagi Orang Tua)


Sebagian dari isi anime mungkin tidak cocok untuk anak berusia di bawah 13 tahun. Jika sebuah anime diberi rating dengan PG-13, maka sebaiknya orang tua dengan tegas melarang anaknya yang berusia di bawah umur 13 tahun untuk menonton film dengan rating ini. Pada anime dengan rating PG-13, biasanya terdapat percakapan dengan menggunakan kata-kata kasar, kemungkinan penggambaran kekerasan, namun umumnya tidak realistis dan ekstrim atau kekerasan persisten. Alasan-alasan tersebut membuat anime dengan rating ini menjadi tidak pantas untuk dipertontonkan pada anak-anak di bawah usia 13 tahun.

R - Restricted (Terbatas)


Anak di bawah usia 17 tahun harus ditemani orang tua atau orang dewasa sebagai pengawal. Pada film dengan rating R, biasanya mencakup tema-tema orang dewasa, aktivitas orang dewasa, bahasa yang kasar dan keras. Selain itu, terdapat penggambaran kekerasan yang kuat atau berkelanjutan. Alasan di atas membuat orangtua harus menaruh perhatian yang sangat serius. Anak di bawah 17 tahun sama sekali tidak diizinkan untuk menontoni film dengan rating R tanpa ditemani oleh orang tua atau orang yang lebih dewasa.

NC-17 - No One 17 and Under Admitted (Dewasa 17 Tahun ke atas)


Film dengan rating NC-17 tidak boleh ditonton oleh anak-anak di bawah usia 17 tahun. Rating NC-17 sendiri tidak berarti bahwa film tersebut merupakan film porno, dan tidak dapat dianggap sebagai penilaian negatif dalam arti apapun. Peringkat tersebut hanya sinyal bahwa isi dari film tersebut hanya cocok untuk penonton dewasa. Film berating NC-17 dapat didasarkan pada adegan kekerasan, seks, perilaku brutal, penyalahgunaan obat-obatan atau elemen lain yang dipertimbangkan terlalu keras dan melewati batas untuk dilihat oleh anak-anak.


Jadi terlihat jelaskan, bahwa anime itu bukan hanya dikonsumsi oleh anak-anak. Jadi bagi kalian yang berpikir bahwa yang nonton anime itu adalah bocah, itu hanyalah sebuah opini yang salah besar. 

Well, gw sendiri sebagai penyuka anime lebih menyukai anime yang biasa-biasa aja, maksudnya ya gw lebih suka anime yang tidak berbau dewasa 17 tahun ke atas (NC-17), gw lebih suka genre yang lainnya.


Ambil lah, salah satu contoh  Anime Naruto, ratingnya PG 13+, banyak tentang pertarungan, ada kekerasan, ada kata-kata kasar juga kan. Apa anak-anak di bawah umur 13 pantas untuk melihat? Nah, jadi pikirkan lagi kalo perkataan bahwa anime itu tontonan bocah itu salah.

Oke sekian dulu ya, cape gw cuap-cuap nya #halah.

Sumber:
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/12/28/perbedaan-anime-dan-cartoon-623505.html

http://www.cyserrex.com/2012/03/arti-arti-rating-pada-film-seperti-g-pg.html#.UzFlUM5gGKE







Selasa, 11 Januari 2011

FIC!!!!

Ahahaha, ga nyangka kalau aku bisa-bisanya jadi author di FFn dan FF.

sebelumnya ga pernah terpikir dah......

Tapi, aku menyukainya... Meski kadang ada yang membuat aku sebal karena tidak menghargai karyaku yang sudah aku buat capek-capek dalam keadaan sakit. Memangnya setiap orang ga boleh berimajinasi dan harus terbatasi fakta.

Tapi, God Job! Aku jadi malah pengen nulis terus kalo waktu ga sibuk, karena dikayakgituin....

SEMANGAT TOPH-SAN!!!!!!

Jumat, 10 September 2010